Kamis, 21 Februari 2013

SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA




Ekresi adalah proses pembuangan zat – zat sisa metabolisme.
A.  ORGAN – ORGAN SISTEM EKSRESI
1.    Ginjal
Ginjal merupakan alat penyaring darah yang terdiri atas 2 buah.
Ginjal menyaring darah sebanyak 1500 liter per hari.
Adapun zat – zat yang dibuang oleh ginjal adalah :
a.      Urea, dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea tersusun atas zat nitrogen yang beracun.
b.    Amonia, merupakan hasil perombakan dari protein.
c.      Air, tidak boleh dikomsumsi secara berlebihan karena akan membuat konsentrasi darah menjadi tidak konstan, sehingga harus dibuang agar tubuh menjadi seimbang.
Bagian – bagian ginjal ada 3, yaitu :

a.    Kulit ginjal (Korteks)
Di dalam korteks terdapat ratusan ribu sel badan Malphigi. Badan malphigi terdiri dari :
-       Glomerulus, adalah kumpulan anyaman pembuluh darah kapiler.
-       Kapsula Bowman, merupakan lapisan yang melingkupi Glomerulus yang bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda.
b.    Sumsum ginjal (Medulla)
Medulla merupakan badan – badan berbentuk kerucut seperti piramida yang berkumpul pembuluh – pembuluh halus . Di dalam ginjal terjadi serangkaian proses pembentukan urine. Proses pembentukan urine meliputi 3 tahap yaitu :
1.    Tahap penyaringan (filtrasi)
2.    Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi)
3.    Tahap pengeluaran zat (augmentasi)
Bagaimana proses dari setiap tahapan tersebut? Berikut ini adalah uraiannya:
a.     Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.
b.     Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.
c.     Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). Siswa SMP, perhatikan gambar 11 agar ketiga tahap tadi dapat lebih kamu pahami.

            
c.           Rongga ginjal (Pelvis)
Rongga ginjal merupakan tempat penampung urine sebelum dialirkan ke kantung kemih.
 
2.    Kulit
Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Bagian – bagian kulit :


a.    Kulit Ari (Epididimis)
Kulit ari merupakan kulit paling luar dan sangat tipis. Kulit ari terdiri atas 2 lapisan yaitu :
-       Lapisan Tanduk , yaitu lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan lapisan mati sehingga mudah terkelupas, tidak memiliki inti, mengandung zat keratin,
-       Lapisan Malphigi, merupakan kulit ari yang berada di bawah kulit tanduk yang tersusun dari sel – sel hidup yang selalu membelah diri. Lapisan malphigi memiliki pigmen warna yang berfungsi melindungi kulit dari sengatan matahari yang berlebihan.
b.    Kulit Jangat (Dermis)
Merupakan lapisan ke dua dari lapisan kulit. Batas dengan epidermis dibatasi dengan membran basalis.
Pada lapisan dermis terdapat :
-       Pembuluh Kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
-       Kelenjar Keringat, berfungsi menghasilkan keringat
-       Kelenjar Minyak, berfungsi menghasilkan minyak supaya rambut dan klit tidak kering dan mengkerut.
-       Kantong Rambut, berfungsi menegakkan rambut.
-       Kumpulan saraf , terdapat rasa nyeri, saraf terasa panas, saraf rasa dingin, dan saraf sentuhan.
c.      Jaringan ikat bawah kulit (hipodermis)
Hipodermis berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh, sebagai sumber energi cadangan.
Beberapa fungsi kulit, yaitu :
a.         Alat pengeluaran
b.        Pengatur suhu tubuh
c.         Tempat pembuangan vitamin D
d.        Tempat penyimpanan
e.         Pelindung
f.         Indera peraba

3.    Paru – paru
Paru – paru merupakan organ yang berfungsi sebagai alat pernafasan dan sistem eksresi. Dimana prosesnya yaitu mengeluarkan karbondioksida dan uap air dari dalam tubuh.

4.    Hati
Hati dikatakan sebagai alat eksresi karena empedu yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan di hancurkan didalam limfa.
Fungsi hati adalah :
a.      Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
b.    Menawarkan racun
c.      Mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A
d.    Mengatur kadar gula di dalam darah
e.      Membuat fbrinogen serta protombin
f.       Menghasilkan zat warna empedu
g.    Tempat pembentukan urea

B.   GANGGUAN PADA SISTEM EKSRESI
1.    Gangguan pada Ginjal
a.      Batu ginjal, merupakan penyakit yang disebabkan karena endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, dan kantung kemih sehingga menghambat urine dan menimbulkan rasa nyeri. Dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser.
b.    Nefritis (Radang Ginjal), terjadi karena gangguan adanya infeksi kuman yang mengakibatkan asam urine kembali lagi ke dalam pembuluh darah dan penimbunan air (pembengkakan) dikaki karena terganggunya reabsorbsi. Dapat diatasi dengan cangkok ginjal dan cuci darah.
c.      Gagal Ginjal, terjadi jika salah satu atau kedua ginjal sudah tidak berfungsi lagi. Hal ini dapat diatasi dengan pencangkokan ginjal atau menggunakan ginjal tiruan.
d.    Albuminuria, merupakan penyakit karena protein atau (albumin) lolos dari penyaringan sehingga ditemukan di dalam urine.
e.      Diabetes Insipidus, merupakan penyakit yang terjadi akibat kurangnya ayau tidak adanya hormon ADH sehingga volume urine melebihi volume normal.
2.    Gangguan pada Kulit
a.      Jerawat, terjadi karena kelenjar minyak terlalu banyak memproduksi minyak didalam kulit.
b.    Eksim, disebabkan karena alergi atau hipertensif. Dapat diobati dengan resep dokter.
c.      Kaki atlet, disebabkan karena infeksi jamur pada kaki yang kondisinya lembab dan berkeringat. Dapat diatasi dengan menjaga kaki agar selalu kering dan setelah beraktifitas sepatu langsung dilepas.
d.    Ringworm, merupakan penyakit kulit yang disebabkan karena infeksi jamur. Dapat diatasi dengan menggunakan obat jamur.
e.      Biduran, disebabkan karena udara dingin, alergi terhadap bahan kimia, makanan dan obat – obatan. Dapat diatasi dengan obat dari resep dokter.
f.       Psoriasis, Gejala yang timbul dari psoriosis adalah kulit berwarna kemerahan, bersisik pada kepala, siku, lutut, dan punggung. Gejala ini dapat dicegah dengan pengobatan teratur.
g.    Kanker kulit, disebabkan karena kulit sering terkena sinar matahari secara berlebihan. Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan tabir surya (sunblock).
3.    Gangguan pada Paru – paru
a.       Asma, terjadi karena adanya penyempitan pada saluran pernafasan utama pada paru – paru. Hal ini dapat diatasi dengan menghitup oksigen.
b.    Tuberculasis (TBC), merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dapat diatasi dengan antibiotik dan penggunaan vaksin BCG.
c.       Pneumonia, disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur yeng meninfeksi paru – paru.
4.    Gangguan pada Hati
a.      Hepatitis, merupakan radang hati yang disebabkan oleh virus. Hal ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
b.    Penyakit kuning, disebabkan tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dialirkan ke dalam usus 12 jari, sehingga masuk ke dalam darah sehingga darah berwarna kuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar